Perdebatan Tentang Kampus
Disuatu hari, keluarga saya berkumpul di ruang keluarga
untuk membahas kampus yang saya pilih. Setiap orang sudah menyiapkan
pendapatnya tentang kampus yang tepat yang akan saya jadikan tempat melanjutkan
pendidikan.
Semua keluarga sudah berkumpul di ruang keluarga, lalu
dimulailah pembahasan tentang kampus yang tepat. Pertama saya yang mengeluarkan
pendapat”saya memilih kampus di upi dengan prodi teknik informatika,”,ujar
saya. Pendapat saya langsung dikomentari oleh ibu saya “Tidak bisa, kuliah yang
dekat – dekat rumah saja,”ujar ibu saya.”Saya ingin mencoba di upi dahulu,”
balas saya dengan memohon. Lalu ibu saya menyetujuinya tetapi dengan terpaksa.
Setelah perkumpulan selesai saya langsung mendaftar di
universitas pendidikan indonesia melalui online dengan persyaratan harus
membayar uang formulir terlebih dahulu. Saya langsg menemui orang tua saya untu
memberitahukan pembayaran uang formulir tersebut. Ketika saya memijam ATM untuk
membayar uang formulir pendaftaran universitas pendidikan Indonesia, ibu saya memberi
ATMnya dengan perasaan yang terpaksa.
Saya langsung bergegas menuju ATM karena hari saat saya
daftar adalah hari terakhir pendaftaran. Setelah membayar di ATM saya langsung
membuka situs pendaftaran upi untuk memilih program studi yang saya inginkan
tetapi saya dituntut untuk memilih program studi Arsitek dan yang satunya lagi
saya memilih program studi yang saya sukai yaitu teknik informatika.
Setelah saya selesai mendaftar di upi saya langsung
berniat untuk belajar dengan sungguh - sungguh tetapi kemalasan saya yang
sangat besar mengalahkan niat saya, sata baru belajar seminggu sebelum ujian
dimulai. Sehari sebelum ujian saya survey lokasi yang berada di Purwakarta.
Sesudah survey tempat ujian saya menuju Bandung untuk menyewa hotel cukup jauh
dari purwakarta tetapi tempat lebih nyaman dibandingkan di daerah Purwakarta.
Keesokannya saya telat bangun walaupun sudah cepat –
cepat dijalan tetap saja kesiangan. Parahnya lagi spion mobil saya patah karena
tersenggol mobil lain saat ingin parkir. Lalu ketika saya ujian saya sendiri
yang mengambil jurusan saintek di ruangan itu dan pada hari itu. Saat mengerjakan
soal ujian hanya sedikit soal yang saya pahami, setelah ujian selesai saya
langsung berpikir apa saya kualat dengan orang tua saya karena hari ini adalah
hari yang sial bagi saya.
Dua hari setelah ujian saya akhirnya pulang dengan
sedikit rasa takut & kecewa karena kejadian – kejadian saat hari ujian.
Sesampainya di rumah saya langsung berbicara kepada orang tua saya bahwa saya
menerima masuk universitas pembangunan jaya dengan prodi teknik sipil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar